Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Matius 6:5-6 Munafik

Renungan Matius 6:5-6 Munafik

Munafik Oleh Zevanya Probo Retno  

Ayat Alkitab Matius 6:5-6

Matius 6:5-6 (TB) “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapatkan upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Kata munafik sudah bukan menjadi kata yang asing lagi untuk saya dan Anda. Kata ini sangat sering muncul, terutama saat saya ataupun Anda memiliki teman yang hanya baik di depan saja, tentu kata “munafik” langsung terpintas dalam pikiran saya dan juga Anda. Orang yang munafik sering kali dijumpai, dan ternyata tidak hanya dalam kehidupan saat ini, orang-orang munafik pun sudah ada dari dahulu, Alkitab pun menuliskannya. 

Saat mendengar kata munafik tentu dalam pikiran saya dan juga Anda adalah orang yang berpura-pura, hanya terlihat baik di depan namun di belakang menunjukan sikap yang berbeda. Munafik sendiri dalam bahasa Yunani yaitu “hupokrithes” dan dalam bahasa Inggris yaitu “hypocrite”. Kata munafik ini menjelaskan seorang actor yang memainkan peran di panggung dalam pertunjukan yang sama, dengan memakai topeng untuk berbagai adegan. 

Dalam Alkitab sendiri kata munafik kebanyakan dipakai Tuhan untuk menggambarkan orang Farisi dan juga Ahli Taurat. Orang Farisi dan Ahli Taurat adalah orang yang benar-benar mengerti dan memahami tentang hukum-hukum taurat. Namun sekalipun orang Farisi dan Ahli Taurat mengerti, memahami bahkan hafal namun mereka hanya menggunakan itu untuk menghukum dan menghakimi orang lain bukan untuk merela taati dan mereka lakukan. Tentu yang Tuhan kehendaki supaya saya dan Anda bukan hanya mengerti dan memahami Firman namun juga menjadi pelaku-pelaku Firman, mencerminkan Kristus dalam diri kita, bukan malah menjadi orang-orang yang munafik.

 Dari Matius 6:5-8 kita dapat belajar bagaimana Tuhan mengecam tindakan munafik. Jangan sampai saya dan Anda menjadi orang yang munafik dengan menyalah gunakan tindakan rohani, yang harusnya dipakai untuk hormat kemuliaan Tuhan tapi malah dipakai untuk kemuliaan sendiri. 

Dalam Matius 6:5 Tuhan Yesus berkata “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang….” Hal itu tentu menunjukan bahwa ketulusan seharusnya melekat dan menjadi ciri hidup orang percaya. Berapa banyak dari kita yang melakukan tindakan-tindakan rohani hanya untuk memukau orang lain supaya orang lain menganggap bahwa kita adalah orang yang sangat rohani atau hanya sebatas untuk formalitas saja. 

Saya mengajak supaya kita bersama-sama melihat dalam diri kita, apakah tindakan Anda dan saya selama ini murni untuk hormat kemuliaan Tuhan atau malah hanya untuk kemuliaan diri kita sendiri. Saya mengajak Anda jika Anda selama ini termasuk orang-orang yang munafik, sebaiknya Anda berdoa kepada Tuhan dan mengakui dosa-dosa Anda dan meminta tuntunan Roh Kudus untuk terus memperbaharui hidup saudara, saya pun akan melakukan hal yang sama. 

Sebagai anak-anak Tuhan kita terpanggil untuk hidup menjadi orang-orang yang murni di hadapan Allah dan juga manusia, seperti yang terdapat dalam Kisah Para Rasul 24:16 “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati Nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.” Tentu Tuhan juga tidak mengharapkan saya dan Anda sebagai anak-anak Tuhan hidup dengan munafik, tetapi Tuhan mengharapkan supaya saya dan juga Anda hidup dengan hati nurani yang murni baik dihadapan Tuhan maupun dihadapan manusia. 

Tuhan juga rindu untuk Anda dan saya memiliki kerohanian yang batiniah, citra diri yang terpancar dari dalam ke luar. Tanpa bertujuan untuk memikat orang lain dengan mempertontonkan hal-hal rohani yang tampak oleh mata, kesalehan seharusnya lahir sebagai wujud kasih kita kepada Kristus. Kiranya Roh Kudus memampukan kita, untuk hidup murni di hadapan Allah dan manusia. Roh Kudus juga terus menginsapkan kita untuk kita bertobat dari penyakit hati, dosa tersembunyi yaitu kemunafikan. Amin

“Seorang munafik adalah orang yang memainkan dua bagian sadar untuk tujuannya sendiri”~Oswald Chambers Jadilah orang yang murni baik di hadapan Allah maupun manusia.

Posting Komentar untuk "Renungan Matius 6:5-6 Munafik"