Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan 1 Samuel 1:15 Mencurahkan Isi Hati Di Hadapan TUHAN

Renungan 1 Samuel 1:15 Mencurahkan Isi Hati Di Hadapan TUHAN

Ayat Alkitab 1 Samuel 1:15

Judul Renungan Mencurahkan Isi Hati Di Hadapan TUHAN

1 Samuel 1:15 (TB) Tetapi Hana menjawab: “Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.”

Hana merupakan istri dari Elkana dan Elkana memiliki dua istri yaitu Hana dan Penina. Penina memiliki anak sedangkan Hana tidak memiliki anak. Penina selalu menyakiti hati Hana karena Hana mandul. Hana selalu mengalami tekanan dan penderitaan yang seakan tak berakhir. Kemandulannya selalu menjadi bahan ejekan yang tidak pernah berujung oleh Penina.

Tetapi di tengah kepedihan yang harus Hana alami, Hana lebih memilih untuk mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Hana tidak mencari manusia tapi Hana mencari Tuhan. Hana meminta pertolongan dari Tuhan karena Hana tahu, hanya Tuhanlah yang sangat mengerti isi hatinya. Hingga akhirnya Hana bernazar kepada Tuhan (1 Samuel 1:11 dikatakan “Kemudian bernazarlah ia, katanya: “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.”

Karena ketekunan dan ketulusan hati Hana saat meminta dan memohon kepada Tuhan, akhirnya Tuhan mencurahkan kasih karunia-Nya kepada Hana dan Tuhan mengabulkan permintaan Hana. Hana mengandung dan melahirkan seorang anak dan Hana menamai anak itu Samuel, sebab kata Hana: “Aku telah memintanya dari pada Tuhan.” (1 Samuel 1:20)

Dari 1 Samuel 1 kita melihat contoh teladan nyata dalam Hal berdoa. Di mana Hana datang kepada Tuhan dalam masalah yang Hana alami. Hana datang dan mencari pertolongan dari Tuhan, Hana tidak mencari pertolongan dari manusia karena Hana tahu hanya Tuhan yang sanggup menolong Hana dan hanya Tuhan yang tahu apa yang menjadi kerinduan Hana dan bagaimana penderitaan dan tekanan yang harus Hana alami karena kemandulannya. 

Doa merupakan cara kita untuk mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan, sama seperti Hana yang datang kepada Tuhan dan mencurahkan setiap isi hatinya kepada Tuhan. 

Tuhan juga ingin agar kita datang dan mencari Tuhan, untuk mencari keleggaan sejati dari diri-Nya. Tuhan rindu untuk kita mencurahkan setiap isi hati kita kepada Tuhan, untuk mendapatkan kelegaan sejati dari kasih karunia-Nya. Tanpa kita berdoa dan mengatakan dengan jujur di hadapan Tuhan apa yang menjadi masalah dan pergumulan hati kita, Tuhan sudah tahu. Namun melalui doa-doa yang jujur di hadapan Tuhan, kita dapat semakin mengenal Dia. 

Melalui doa-doa yang jujur di hadapan Tuhan, kita menjalin komunikasi, kita dapat melihat betapa Dia yang menciptakan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus, benar-benar peduli pada kesakitan hati kita, pada kesedihan yang mendalam dari diri kita. Pengenalan akan Tuhan, melalui doa-doa yang jujur, membentuk kita, agar kita dapat dipakai oleh-Nya menjadi alat untuk memberitakan kasih setia Tuhan di dunia modern hari ini.

Kembali kepada kisah Hana kita juga bisa melihat bahwa dalam sudut pandang manusia sangat mustahil untuk Hana bisa memiliki anak karena Hana mandul. Tapi kita juga bisa melihat bahwa apa yang terlihat mustahil bagi manusia ternyata tidak mustahil bagi Tuhan. Dan Hana percaya dengan sepenuh hatinya bahwa Tuhan sanggup melakukan hal yang mustahil tersebut. Tentu Hana punya pengenalan yang baik akan Tuhan hingga akhirnya Hana bisa benar-benar percaya kepada Tuhan tanpa keraguan sedikitpun. 

Datang kepada Tuhan, merupakan kebutuhan mutlak dari jiwa kita yang baru di dalam Kristus. Di dalam kasih karunia kita terus diarahkan untuk datang pada Tuhan, kita datang dengan penuh kepercayaan bukan dengan keraguan. Percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan setiap hal untuk kita sekalipun hal itu mustahil. Ketika kita ada di dalam rencana-Nya, Dialah yang pasti akan bekerja, mengerjakan hal-hal yang tidak dapat kita kerjakan. Kiranya Roh Kudus terus membawa kita untuk semakin mengenal Allah, agar kita dimampukan untuk selalu menyerahkan semua pergumulan kita, mencurahkan isi hati kita dan mendapati kelegaan sejati di dalam dekapan kasih Tuhan.

Dari cerita Hana, Anda dan saya juga dapat belajar tentang penyerahan diri pada kehendak Tuhan. Seperti yang ditulis oleh Oswald Chambers “Akui dan nyatakanlah secara terbuka kepada-Nya, “Aku mau setia.” Akan tetapi, ingatlah bahwa begitu Anda memilih untuk setia kepada Yesus Kristus, Andalah saksi terhadap diri Anda “Kamulah saksi terhadap kamu sendiri ...” (Yosua 24:22). Jangan minta nasihat atau pendapat dari orang Kristen lain, tetapi cukup nyatakan di hadapan-Nya, “Aku mau melayani Engkau.” Nyatakan kesediaan Anda untuk setia -- dan berikanlah pujian kepada orang lain yang juga bersikap setia.”

Yakin dan percaya bahwa waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik. Jika Tuhan dapat mengabulkan doa Hana sesuai dengan rencana-Nya. Tuhan dengan senang hati mengabulkan doa kita, ketika doa-doa kita selaras dengan kehendak-Nya. Percayalah bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil ketika itu seperti yang Dia inginkan.

Posting Komentar untuk "Renungan 1 Samuel 1:15 Mencurahkan Isi Hati Di Hadapan TUHAN"