Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Keluaran 15:24 Bisakah Bersyukur Saat Masalah Datang?

Renungan Keluaran 15:24 Bisakah Bersukur Saat Masalah Datang?

Ayat Alkitab Keluaran 15:24

Judul Renungan: Bisakah Bersyukur Saat Masalah Datang?

Keluaran 15:24 (TB) Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: “Apakah yang akan kami minum?”

Saat berkat datang dalam hidup kita atau pada saat sukacita datang menghampiri kita. Pada saat kita pada akhirnya bisa keluar dari hal yang membelenggu kita atau keluar dari masalah-masalah yang sedang kita hadapi. Dan kita berhasil menyelesaikan setiap tugas tanggung jawab dengan baik. Pada saat-saat itu, mungkin akan sangat mudah untuk kita mengucap Syukur kepada Tuhan. 

Seperti yang dihadapi Bangsa Israel, ketika Bangsa Israel pada akhirnya bisa berhasil lolos dari kejaran Bangsa Mesir. Bangsa Israel sangat mudah bersyukur kepada Tuhan sampai mereka bisa menyanyikan pujian kepada Tuhan. Dalam Keluaran 15:1-21 kita bisa melihat bagaimana bangsa Israel menyanyikan pujian kepada Tuhan sebagai bentuk ucapan Syukur mereka kepada Tuhan, sampai Miryam dan semua perempuan-perempuan memukul rebana dan menari-nari (Keluaran 15:20-21).

Dalam Keluaran 15:22, bangsa Israel kembali melanjutkan perjalanannya. Mereka berjalan dari Laut Teberau sampai ke Padang Gurun Syur, mereka berjalan selama tiga hari. Namun masalah kembali datang, Bangsa Israel tidak mendapatkan air untuk mereka bisa minum. Kemudia mereka berjalan lagi dan sampailah mereka di Mara, tetapi sampai di Mara mereka mendapatkan air tetapi air yang ada di Mara rasanya pahit sehingga mereka tidak bisa meminum air tersebut.

Masalah kembali datang menghampiri bangsa Israel, dan bangsa Israel tidak belajar dari masalah-masalah yang terjadi sebelumnya bagaimana Tuhan menolong Bangsa Israel. Bangsa Israel kembali bersungut-sungut kepada Tuhan atas keadaan yang terjadi. Mereka tidak bersyukur atas apa yang sudah Tuhan kerjakan tetapi mereka bersungut-sungut kepada Tuhan.

Kembali kita merefleksikan diri kita, apakah apa yang terjadi atas Bangsa Israel terjadi juga dalam diri kita? Apakah ketika masalah datang, kita juga mengeluh? Kita bersungut-sungut bahkan menyalahkan Tuhan atas masalah ataupun keadaan yang terjadi? Tanpa sadar kita juga sering seperti Bangsa Israel. Kita bersyukur kepada Tuhan saat kita merasa sukacita dan mengeluh kepada Tuhan saat masalah datang menghampiri diri kita.

Kita akan merenungkan kembali hal ini, apakah natur kita sebagai manusia yang telah jatuh kedalam dosa memang mengeluh dan sulit untuk bersyukur saat masalah datang? Atau sebenarnya kita bisa untuk tetap bersykur sekalipun keadaanya sedang tidak baik?

Kita mau melihat dari dua tokoh, yaitu yusuf dan Ayub. Kita mau melihat bagaiamana respon Yusuf dan Ayub saat masalah datang. Kita mau melihat bagaimana Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya dan dibawa ke Mesir menjadi seorang budak kemudian Yusuf harus masuk penjara atas apa yang sebenarnya tidak Yusuf lakukan. Kita mau merenungkan apa yang terjadi dalam hidup Yusuf, apakah Yusuf bersungut-sungut? apakah Yusuf mengeluh? Ya, jawabannya adalah tidak. Yusuf tetap menikmati setiap proses yang terjadi dalam hidupnya dan Yusuf tetap percaya kepada Tuhan, Yusuf tetap mengandalkan Tuhan sehingga Yusuf disertai oleh Tuhan hingga pada akhirnya Yusuf bisa menjadi penguasa di Mesir.

Kita mau melihat juga dari Ayub pada saat Ayub harus kehilangan semua harta bedanya dan anak-anaknya, bahkan istrinya pun meninggalkan Ayub. Istri Ayub menyuruh Ayub untuk mengutuki Tuham (Ayub 2:9). Namun Ayub tidak mau melakukannya, dalam Ayub 2:10 Ayub mengatakan “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”

Kita bisa belajar dari Ayub bagaiaman Ayub tidak hanya menerima semua yang baik dari Tuhan, apa yang buruk pun Ayub belajar untuk menerimanya. Apakah kita sama seperti Ayub? Menerima semua yang baik dan juga yang buruk. Tidak hanya menerima yang baik tetapi menolak yang buruk?

Apa pun yang terjadi dalam hidup kita entah itu baik ataupun buruk harusnya tetap menjadi dasar untuk kita bersyukur kepada Tuhan. Tidak hanya hal baik saja yang menjadi dasar kita beryukur tetapi saat hal buruk datang pun harusnya itu tetap menjadi dasar untuk kita bersyukur kepada Tuhan. Seharusnya tidak ada alasan untuk kita tidak bersyukur kepada Tuhan. 

3 hal yang akan kita pelajari dari masalah yang boleh datang dalam hidup kita

1. Belajar untuk bersyukur

Lewat masalah yang boleh terjadi dalam hidup kita, akan membuat kita belajar bersyukur kepada Tuhan, sekalipun keadaannya sulit tetapi kita harus terus belajar untuk bersyukur kepada Tuhan.

2. Belajar untuk mengandalkan Tuhan

Dari masalah yang terjadi seharusnya membuat kita sadar bahwa kita tidak bisa apa-apa tanpa campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Dari maslaah yang terjadi bisa membuat kita untuk kita terus mengandalakan Tuhan dalam setiap musim kehidupan kita dan membuat kita lebih dewasa lagi dalam hal kerohanian kita.

Bersyukur dalam setiap keadaan bukanlah satu hal yang mudah tapi Tuhan mau untuk kita terus belajar dari setiap hal yang boleh terjadi dalam hidup kita. Tuhan mau kita terus mengandalkan Tuhan dalam setiap musim hidup kita. Tuahn mau kita seperti anak kecil yang merengek kepada orang tuanya. Tuhan mau dari masalah yang terjadi kita boleh terus didewasakan.

Satu hal yang perlu kita percaya adalah, Tuhan sudah menyiapkan berkat atas apa yang terjadi dalam hidup kita. Bahkan bangsa Israel yang bersungut-sungut pun Tuhan sediakan berkat (Keluaran 15:27), Yusuf pun Tuhan sediakan berkat dengan Yusuf menjadi penguasa di Mesir. Sehingga Yusuf tidak merasakan kelaparan bahkan Yusuf bisa menolong ayah dan saudara-saudaranya. Ayub pun pada akhirnya Tuhan pulihkan dan Tuhan mengembalikan harta Ayub 2 kali lipat. 

Belajarlah bersyukur apapun masalah yang terjadi, percaya bahwa Tuhan sudah menyediakan berkat yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Posting Komentar untuk "Renungan Keluaran 15:24 Bisakah Bersyukur Saat Masalah Datang?"