Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 3:5-6 Percayalah Kepada TUHAN!

Renungan Amsal 3:5-6 Percayalah Kepada TUHAN!
retnozevanya.net

Percayalah Kepada TUHAN! 

Oleh Zevanya Probo Retno 

Ayat Alkitab Amsal 3:5-6

Amsal 3:5-6 (TB) Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dala segala lakumu maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Hidup dalam dunia tentu tidak terlepas dengan yang namanya pergumulan dan persoalan hidup sehingga menyebabkan kita menjadi khawatir. Namun satu yang perlu kita ingat bahwa kita punya Tuhan yang hebat, Tuhan yang sanggup menolong kita dan tidak akan pernah membiarkan kita. 

Dari Amsal 3:5-6 Tuhan sudah memberikan jaminan untuk setiap kita supaya kita tidak merasa khawatir, tidak merasa bimbang karena Tuhan sendirilah yang akan membimbing kita. Ketika Tuhan yang membimbing kita, kita tidak perlu lagi merasa khawatir, karena yang memberikan jaminan bimbingan kepada kita adalah Tuhan dari segala tuhan. 

Karena pada dasarnya rasa Khawatir menunjukkan bahwa kita tidak sedang ada di dalam kehendak Tuhan. Ketika kita ada di dalam kehendak Tuhan dan hidup kita di dalam Tuhan, maka kehidupan kita dijamin di dalam Dia dan untuk Dialah seluruh kehidupan kita.

Kita telah diberikan jaminan keselamatan, 1 Yohanes 5:11-12, berpusat pada Yesus di mana Dialah Sang Keselamatan. Dialah Anak Allah yang diberikan kepada kita untuk membebaskan kita dari dosa kita, dengan menjadikan diri-Nya sendiri dosa, disalibkan dan dihancurkan untuk menerima kutuk yang seharusnya kita terima. Maka di dalam Dialah ketika kita bertobat dari dosa kita, dibawa ke dalam kehidupan yang disertai oleh Dia, kita memiliki Dia dan menjadi milik kesayangan-Nya. Karena di dalam Yesus kita menjadi anak Allah yang dicintai dan disertai.

Sekarang, melalui Amsal 3:5-6, apa saja yang dapat menjadi respon kita dan bagaimana setiap respon ini, berpusat pada kasih setia Tuhan di dalam Kristus. 

“Percayalah….”

Percayalah merupakan suatu perintah dan harus dilakukan. Kita dapat percaya bahwa di dalam Yesus, kematian tidak lagi berkuasa atas kita, kita dapat percaya bahwa Dialah yang menciptakan kita dan kita dikasihi oleh-Nya. Kita dapat percaya bahwa kehidupan kita  yang baru menjadi milik-Nya, merupakan kehidupan yang terjamin, untuk mematikan dosa dan terus dikuatkan dalam Dia. 

Tuhan memberikan perintah kepada kita untuk percaya kepada Tuhan dengan segenap hati kita. Segenap hati berarti dengan sepenuh hati kita, tidak dengan setengah hati tapi sepenuh hati. Dalam terjemahan KJV kata percayalah menggunakan kata “trust”. Trust berarti mempercayai /mempercayakan, dasarnya dari pengenalan, perlu adanya hubungan. 

Tentu kita akan percaya kepada orang lain jika kita kenal baik orang tersebut, jika kita tidak mengenal dengan baik atau bahkan kita tidak mengenal orang tersebut tentu kita tidak akan mempercayai orang tersebut. Jadi ketika kita mau percaya pada Tuhan pun perlu adanya hubungan yang intim dengan Tuhan sehingga kita bisa dengan sepenuh hati kita percaya kepada Tuhan. 

Datanglah pada Alkitab Anda, bersaatteduhlah, bacalah Alkitab perlajarilah. Lakukanlah disiplin rohani dan giatlah melakukan semua itu. untuk semakin mengenal Yesus, menikmati persekutuan dengan Dia sehingga iman kita, kepercayaan kita semakin bertumbuh kepada Dia. Sebab orang benar, hidup oleh percaya kepada Tuhan yang benar, dan itu didapatkan melalui teologi yang benar melalui Alkitab kita yang kita pelajari secara mendalam.

“Janganlah Bersandar……”

Janganlah juga termasuk kata perintah untuk kita tidak melakukan hal tersebut. Tuhan memberikan perintah kepada kita untuk kita tidak bersandar kepada pengertian kita sendiri. 

Seringkali kita merasa hebat sehingga kita mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita tidak mau terlebih dahulu bertanya kepada TUHAN, tapi kita langsung mengambil keputusan dan menganggap keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang terbaik untuk kita, kita merasa sok tahu akan masa depan kita. 

Tapi pada ayat ini Tuhan mau mengajarkan kita untuk kita tidak bersandar pada pengertian kita sendiri, Tuhan mau kita tanya sama Tuhan terlebih dahulu. Pengenalan akan Allah, bahwa hidup kita bukan lagi tentang kita, melainkan tentang Kristus, tentang Dia yang haruslah dimuliakan dan diberitakan. Maka kita tidak lagi memakai hikmat kita sendiri, melainkan hikmat yang didasarkan pada kasih setia Tuhan, pada kebenaran Injil. Melalui doa-doa dan kehidupan yang semakin dekat dengan Tuhan, mengasihi Dia dan menikmati setiap hikmat yang sejati berasal dari-Nya.

“Akuilah Dia….”

Kita tidak hanya dituntut untuk hanya percaya bahwa ada campur tangan Tuhan atas setiap persoalan yang kita hadapi. Tapi kita juga harus mengakui Allah dengan segala kesungguhan hati kita, bahwa Dialah pemiliki kehidupan kita yang baru, bahwa kehendak-Nyalah yang utama. Bahwa kita mematikan dosa kita karena kita tahu Allah itu kudus, bahwa Dialah yang harus disenangkan dan keinginan daging harus dimatikan. 

Ketika kita mengakui Tuhan, Tuhan juga ikut campur atas hidup kita maka sebelum mengambil keputusan kita akan terlebih dahulu menanyakan kepada Tuhan, apakah hati kita tertuju kepada-Nya, apakah semua ini untuk amanat Agung-Nya, berpusat pada kerinduan-Nya. Ketika sebuah keputusan akan diambil. Jangan sampai setiap keinginan kita, dipengaruhi oleh keinginan kita, bagi kemuliaan diri kita sendiri. Kita perlu bertobat, ketika terang Injil menunjukkan semua ini.

biarlah agar Tuhan yang mengambil alih setiap rencana atas hidup kita, dengan dasar bahwa kita adalah milik-Nya. Ini tentang kehidupan yang Berpusat pada Yesus. Percayakan semuanya kepada Tuhan dan akui Tuhan dalam hidup kita bahwa Tuhan adalah Tuhan yang dahsyat, setiap rencana dan rancangannya tidak bisa ditebak dan selalu mendatangkan sukacita dan damai sejahtera. Di dalam Dia saja, kita mendapatkan kehidupan yang sejati, jadi percayalah, di dalam Dia kekudusan, kebenaran dan kesenangan yang hidup di dapatkan. Amin

Yeremia 29:11 (TB) Sebab Aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 3:5-6 Percayalah Kepada TUHAN!"