Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Yohanes 1:12 Mengingat Kembali Identitas Kita

Renungan Yohanes 1:12 Mengingat Kembali Identitas Kita

Ayat Alkitab Yohanes 1:12

Judul Renungan; Mengingat Kembali Identitas Kita

Yohanes 1:12 (TB) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Dosa seperti kekuatan besar di sebuah lubang besar yang kapan saja dapat mengisap manusia untuk masuk dan binasa di dalamnya. Tidak terkecuali seseorang yang memiliki identitas yang jelas, karena seringkali seorang manusia lupa, bahwa lubang isap itu membinasakan, di sana hanya ada kegelapan, rasa penyesalan, dan kehidupan yang sia-sia.

Kuasa dosa mengikat manusia, kuasa dosa itu memperbudak manusia dan menjadikan manusia bodoh karena mencintai yang tidak seharusnya dicintai dan membenci yang seharusnya dicintai. Karena kita berdosa, dunia menjadi kacau, karena kita berdosa, penderitaan ada di mana-mana. Karena manusia berdosa, kita hidup di dalam dunia yang terus membawa manusia pada frustasi. Kebencian di dalam diri manusia lahir karena dosa. 

Saudaraku, kita merupakan orang-orang berdosa yang layak binasa, kita merupakan budak dosa, kitalah orang-orang yang sejak dalam kandungan ibu kita, memberontak terhadap pencipta kita. Pemberontakan ini, menghasilkan kematian kekal dan orang mati tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. Ini adalah kebinasaan kekal yang seharusnya kita bukan milik kebinasaan.

Saudaraku, Injil menawarkan kepada kita penyelesaian masalah yang tidak dapat kita Atasi di dalam kematian kita. Karena itu, kita perlu selalu merenungkan Injil dikeseharian kita sehingga kita bertobat dari segala dosa dan terus hidup berjuang bagi kemuliaan Allah oleh kuasa Injil yang telah menyelamatkan kita dari dosa-dosa.

Identitas Kita Adalah Anak Allah

Ketika kita percaya pada kehidupan Yesus yang menggantikan kehidupan kita, bahwa Yesus adalah Allah sejati dan manusia sejati. Dia Allah yang menciptakan dunia ini dan berkarya untuk menyelamatkan manusia sehingga Dia menjadi manusia. Kita percaya pada kematian-Nya yang bukan karena Dia layak untuk mati, melainkan dosa-dosa kitalah yang ditanggung-Nya  sehingga kematian di atas kayu salib terjadi atas-Nya.

“Dosa-dosakulah cambuk yang mengoyak bahu-Nya yang mulia, dosa-dosakulah yang mengenakan mahkota duri pada alis-Nya yang berdarah: dosa-dosakulah yang berseru: “Salibkan Dia! Salibkan Dia!” dan meletakkan salib itu di atas bahu-Nya yang murah hati. Pengarakan Dia kepada kematian merupakan sebuah kesedihan kekal: tetap menyadari bahwa dirikulah pembunuh-Nya merupakan duka yang jauh lebih besar, tidak terhingga besarnya, lebih dari yang dapat diungkapkan pancuran air mata. “~ Charles H. Spurgeon

Dan ketika kita percaya pada kebangkitan-Nya, Dia memperoleh tubuh kemuliaan dan menampakan diri-Nya kepada para murid-Nya. Hari ini Anda dan saya dapat percaya kepada-Nya dan memperoleh pengharapan. Kita yang dahulu mati, kini hidup karena Yesus hidup, kita yang dahulu budak, kini menjadi hamba Allah, bukan hanya hamba kita adalah anak-anak Allah karena kita hidup dalam Yesus, kita dibenarkan oleh kebenaran Yesus, masuk ke dalam proses pengudusan.

Jadi saudaraku, melalui perenungan kita  akan Injil, kita mengingat Kembali identitas kita sebagai anak Allah. Dan ketika kita ingat kita anak Allah, kita memiliki kekuatan oleh Injil untuk meninggalkan dosa-dosa di dalam hati pikiran kita, kita dikuduskan, kita tahu bahwa kita benar bukan karena perbuatan baik kita melainkan murni karena kasih karunia. Kita bertobat bukan hanya dari dosa tetapi juga dari keinginan kita untuk selalu membenarkan diri sendiri di hadapan Allah. Hidup kita bagi Allah dan untuk menikmati kemuliaan-Nya dan memuliakan Dia melalui pekerjaan harian kita. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Yohanes 1:12 Mengingat Kembali Identitas Kita"